Thursday, March 28, 2024
   
TEXT_SIZE

Stikes Ngudi Waluyo Tahun Ini Optimis Menjadi Universitas

 


Kab.Ungaran-kopertis6.or.id – Ketua Stikes Ngudi Waluyo, Dr. Sugeng Maryanto, M.Kes mengakui bahwa proses perubahan bentuk yang dilakukan oleh lembaganya tidak semulus yang diperkirakan, penuh perjuangan yang tanpa mengenal lelah.

Usulan perubahan bentuk dari Stikes Ngudi Waluyo menjadi Universitas untuk persyaratan sangat ketat, baik mengenai kesehatan dokumen maupun kesehatan fisik sarana prasarana. “Untuk proses dokumen hingga pengesahan dilakukan melalui beberapa tahapan, baik dari Dikti maupun Reviewer independen. Namun demikian, untuk hal tersebut sekarang tidak ada masalah.” kata Sugeng menjelaskan.

Dia menegaskan, pada prinsipnya kami optimis pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2016/2017 Stikes Ngudi Waluyo sudah berganti nama menjadi Universitas.

Pernyataan tersebut disampaikan Sugeng usai memimpin prosesi Wisuda Stikes Ngudi Waluyo ke-30 dan Sumpah Profesi ke-21 yang berlangsung di Watu Gong, 6 April 2016.

Sedangkan terkait moratorium yang diberlakukan pemerintah terhadap progdi Kesehatan khususnya untuk Keperawatan dan Kebidanan D3, Sugeng mengatakan, hal tersebut tidak berdampak pada minat masyarakat yang ingin belajar di sini.

“D3 Keperawatan di tempat kami tidak pernah kekurangan mahasiswa. Namun, untuk progdi Kebidanan diakui terjadi penurunan sekitar 50%. Meski demikian kami tetap berusaha eksis. Dengan perubahan bentuk menjadi universitas, kami masih memiliki tujuh progdi baru di luar bidang ilmu kesehatan.” Ungkap Sugeng.

Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP. Sugiharto pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada wisudawan  yang mampu meraih IPK maksimal 4.

Berkali-kali saya menghadiri wisuda, baru kali ini saya menjumpai wisudawan yang mampu meraih IPK sempurna, tentu ini yang perlu diberikan apresiasi.

“Dengan IPK yang luar biasa tersebut apabila dilengkapi dengan tiga hal, seperti pola pikir, sikap mental dan perilaku yang baik, maka lengkaplah sudah kesiapan dalam menuju dunia kerja.” pungkas Koordinator. 

COMMUNITY

Materi Pelatihan