Friday, April 19, 2024
   
TEXT_SIZE

Ungkapkan Rasa Syukur, STIEPARI Gelar Lakon Sesaji Rajasuya

Semarang-kopertis6.or.id- Puncak acara Dies Natalis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang, menggelar wayang orang eksekutif dengan melibatkan pejabat publik untuk memerankan tokoh yang ada dalam lakon Sesaji Rajasuya, seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Dr. Sri Puryono, Kepala Dinas Peternakan, Prof. Edi Darmono, Ketua Pembina yayasan Triviaca, Prof. Soetomo WE, serta didukung oleh dosen dan mahasiswa Pasca Sarjana STIEPARI dan keluarga besar Ngesti Pandowo.

Menurut Ketua Stiepari, Renny Apriliani, MM, Pementasan wayang orang yang digelar di Taman Budaya Raden Saleh Semarang pada Sabtu, 19 November 2016 tersebut memiliki arting penting, karena banyak ajaran-ajaran sebagai tuntunan hidup manusia. Disamping itu, bermakna strategis dalam rangka menjaga, nguri-nguri dan sekaligus mewariskan budaya Jawa kepada generasi penerus. 

“Semoga generasi muda akan semakin mengetahui dan sekaligus memahami kesenian tradisional Jawa, utamanya pertunjukkan wayang orang.” harap Renny

Lebih lanjut Ia berharap, melalui pertunjukan ini mampu mempopulerkan kembali kesenian wayang orang, agar Ngesti Pandowo semakin eksis. “Even ini diharapkan dapat terus digelar secara berkesinambungan.” katanya 

Terkait pengambilan lakon, menurut Prof. Soetomo, WE sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan STIEPARI telah berusia 46 tahun. Lakon Sesaji Rajasuya juga merupakan lambang ucapan terima kasih bagi siapa saja yang mencapai keberhasilan kepada Tuhannya. 

Dalam kisah tersebut, Pandowo berhasil menjadi negara yang besar dibuktikan  adanya dukungan dari seratus negara. “Begitu pula dengan  STIEPARI saat ini telah  menjelma menjadi besar berkat dukungan berbagai pihak.” tandasnya. 

Prof. Soetomo WE dalam lakon Sesaji Rajasuya memerankan tokoh Baladewa. Meski usianya sudah tidak muda lagi, namun penampilannya patut diacungi jempol.

“Secara menyeluruh pertunjukkan yang disajikan STIEPARI ini pantas diberikan apresiasi. Teatrikal yang ditunjukkan oleh para pemain mampu mengundang gelak tawa penonton yang memenuhi kursi undangan, sehingga pada betah menikmati pertunjukkan hingga usai.” Ujar Siti dari redaktur koran Wawasan yang sempat  meliput acara tersebut.

Tampak gambar : Prof. Soetomo WE saat melakukan pemotongan tumpeng untuk diberikan kepada Ketua STIEPARI, Renny Apriliani dengan didampingi Ketua Yayasan Bambang Dwiloka sebelum pementasan dimulai.

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan