Friday, March 29, 2024
   
TEXT_SIZE

Taruna Stimart “AMNI” Bekali Diri Dengan Sertifikat Tambahan

Semarang-kopertis6.or.id - Sertifikasi kompetensi bagi seorang pelayar mutlak diperlukan. Semakin banyak sertifikat yang dimiliki pelayar, maka peluang untuk berkarier semakin menjanjikan. Untuk itulah perlunya para taruna di Stimart AMNI mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikat tambahan, salah satunya yakni sertifikasi yang terkait dengan dengan marine polution and environmental awareness atau pengetahuan tentang polusi dan kesadaran lingkungan di laut.

Hal tersebut dikatakan oleh  CSC Director PT Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) Capt Akhmad Subaidi, Senin (20/11), selaku nara sumber penguatan kompetensi bagi sedikitnya 750 mahasiswa dan taruna pelayaran yang berlangsung di kampus jl. Alteri Soekarno-Hatta.

Akhmad menjelaskan, persoalan keamanan lingkungan tidak boleh diabaikan. Sebab, dampaknya bisa sangat luas dan merugikan semua pihak.  Pemahaman tentang lingkungan harus dipegang kuat oleh lulusan pelayaran, baik yang bekerja di kantor maupun di kapal.  “Terdapat protokol atau aturan yang wajib dijadikan pegangan untuk keamanan berlayar di laut lepas.” tandasnya

Menurutnya, pelabuhan di Indonesia sangat kotor, kesadaran pelaut kita masih memprihatinkan yang melakukan pembuangan limbah sembarangan tempat. Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan pelabuhan yang ada di Singapura yang terlihat air lautnya sangat jernih, meskipun Kapal yang merapat di pelabuhan Singapura jauh lebih banyak jumlahnya.” jelasnya

Ketua Stimart AMNI Ir. Siswadi  MT melalui Pembantu Ketua I, Sunarno SE, MM mengatakan, pelatihan ini bagian dari penguatan kompetensi mahasiswa dan taruna pelayaran. Profesi ini menuntut keahlian yang memadai termasuk pemahaman dalam persoalan lingkungan. 

''Lulusan yang memiliki sertifikasi ini akan mendapatkan nilai plus, dan mudah memasuki dunia kerja. Pasalnya, banyak perusahaan baik itu dalam negeri atau luar negeri yang mencari lulusan yang punya nilai plus, dengan memiliki sejumlah sertifikat keahlian,'' jelasnya.

Ketua Panitia Pelaksana Capt Suryo Guritno MMar menambahkan, lulus dari pelatihan ini mereka juga akan mengantungi sertifikat kompetensi. Selama dua hari mengikuti program ini,  peserta sekaligus menerima bekal pemahaman tentang International Safety Management Code (ISM Code), Marine Pollution and Environment Awareness, Port State Control (PSC) dan Leadership and Teamwork Management. 

''Sertifikat ini memang bersifat tambahan bagi para taruna dan mahasiswa pelayaran. Dengan mengantungi sertifikat ini, maka pengetahuan taruna akan bertambah terkait dengan ISM Code, polusi di lautan dan kesadaran lingkungan laut, PSC dan kepemimpinan dan kerja tim,'' tegasnya.

Pelatihan yang berlasung selama dua hari tersebut, sebagai nara sumber terdiri dari  Capt Hadi Supriyono MM MMar dan Drs Darjono MMarE dari Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

 

 

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan