Thursday, March 28, 2024
   
TEXT_SIZE

Beragama Perlu Kedepankan Prinsip Toleran


Semarang-kopertis6.or.id -  Gejolak radikalisme yang  ramai menjadi isu publik saat ini, memunculkan tanggapan dari Wakil Rektor I Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Prof. Dr. H. Mahmutarom Harun Rasyid, SH, MH.

Dia mengatakan, dalam bernegara dan beragama yang perlu dikedepankan adalah prinsip-prinsip toleran, empati, keadilan, dan kebersamaan. “Ini menjadi prinsip dasar yang kita kembangkan di Unwahas. Mengenai konflik kepentingan sudah lama ada, karena sifat “ngalah dan toleran” harus menerima keragaman tersebut, sehingga kita menjadi utuh.

Pernyataan tersebut disampaikan usai membuka acara Seminar Internasional “European Identity and it’s Challenges” dan Workshop Nasional yang diselenggarakan oleh Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unwahas dengan peserta perguruan tinggi se Indonesia, berlangsung tiga hari di Star Hotel Semarang, dari 4-6 Februari 2016.

Guru Besar Unwahas menjelaskan, negara ini jangan sampai pecah hanya karena persoalan seperti ini. “Jangan dikira orang Indonesia jika muslim semua persoalan akan menjadi selesai. Justru keragaman akan saling menguatkan. Kalau satu komunitas malah menjadikan kebodohan, karena tidak mengenal perbedaan. Dengan perbedaan akan menjadikan kita cerdas, karena ada pembanding.”  

Jadi, kita dalam mengenalkan pendidikan agama tidak sekedar mengajarkan Islam secara tektual., akan tetapi yang  kita inginkan adalah filosofi, “filsafatnya kita beragama apa, tujuan beragama apa. Kalau kita memahami sekedar tektual nanti jadinya hakim, menganggap dirinya paling benar. Tapi kalau secara filosofi kita dapat mengambil hikmah.” tegasnya.

Prof. Mahmutarom menambahkan, melalui pemahaman filosofi akan muncul kesadaran, bahwa hidup beragama ada suatu misi, ada tujuan hidup yang lebih mulia, tidak hanya untuk kepuasaan diri sendiri.

Narasumber dalam acara tersebut, yakni Mr. Charles-Michel Geurt (Deputy Head of Delegation, Delegation of the European Union to Indonesia and Bruney Darusalam, Dewi Gustina Tobing (Direktur Kerjasama Intra Regional Amerika & Eropa, Dirjen Amerika & Eropa Kemlu), Muhadi Sugiono (Komunitas Indonesia untuk kajian Eropa yang juga dosen UGM, Eric Gunawan dosen HI Pelita Harapan).

COMMUNITY

Materi Pelatihan