Kudus-kopertis6.or.id  – Universitas Muria Kudus (UMK) melalui Lembaga Penelitian (Lemlit) menggagas pembentukan konsorsium Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis industri tekstil, yakni bordir, konfeksi, dan batik, baru-baru ini. 

Menurut Kepala Lemlit UMK Dr. Mamik Indaryani MS., mengatakan, pembentukan konsorsium UMKM ini untuk mensinergikan program berbasis kompetensi masing-masing stakeholders dan memperkuat jaringan berbasis rantai nilai (value change) untuk meningkatkan nilai tambah (value added).

‘’Iindustri bordir, batik, dan konfeksi dalam koridor tekstil, perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebab, industri ini merupakan potensi lokal yang memiliki keunggulan dan kekuatan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan,’’ katanya.

Terkait dengan rencana tersebut, Lemlit menggelar sosialisasi di ruang seminar lantai IV Gedung Rektorat, baru-baru ini. Sosialisasi dihadiri instansi terkait dan pelaku UMKM di Eks Karesidenan Pati plus Kabupaten Demak.

Rektor UMK Dr. Suparnyo MS.  memberikan dukungan positif terhadap gagasan membentuk konsorsium UMKM tersebut. Pasalnya, UMKM dinilai telah memberikan peran dalam pembangunan bangsa. 

‘’UMKM memiliki peran strategis dalam mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja. Maka,  kami sangat mendukung upaya pembentukan konsorsium ini di Pantura Timur Jawa Tengah,’’ ungkapnya.

Dia mengutarakan, UMKM merupakan pilar ekonomi kerakyatan yang tangguh dan mandiri dalam mendorong perekonomian nasional. ‘’Maka keberadaan UMKM harus didorong agar bisa lebih eksis lagi,’’ paparnya.

Pada kesempatan itu berharap konsorsium bisa menjadi instrumen untuk mengembangkan usaha bersama. ‘’Pemerintah, perguruan tinggi, dan industri harus mengambil peran agar usaha ini berkelanjutan. Sebab, paradigma industri tidak cukup mencari keuntungan,’’ katanya.